Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 14:2-6
“...Maka Asa, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. Pada zaman
pemerintahannya negeri itu aman selama sepuluh tahun.” (2 Tawarikh 14:1)
Membaca catatan Alkitab tentang sejarah Yehuda, maka kita akan menemukan
Asa sebagai salah satu raja yang tergolong sukses. Keberhasilannya
bukan hanya karena strategi kepemimpinannya, tetapi karena sejak awal,
dia telah hidup dalam relasi yang benar dengan Tuhan. Dia mengutamakan
Tuhan dalam kehidupnya sendiri dalam wujud yang sangat praktis, yaitu
melakukan apa yang baik dan benar. Jadi, dia bukan hanya menyembah Allah
secara teori karena statusnya sebagai salah seorang umat Allah, tapi
dia betul-betul hidup sesuai imannya. Selain itu, kepemimpinannya
sebagai raja pun diwarnai kepercayaan kepada Allah. Dia membersihkan
seluruh negeri Yehuda dari berbagai sarana penyembahan berhala, dan
mengarahkan seluruh bangsa untuk mencari Allah dan menjunjung tinggi
hukum.
Sebagai hasil kehidupan dan kepemimpinan Asa yang hidup dalam relasi
seperti itu dengan Tuhan, maka seluruh negeri hidup dalam keadaan aman.
Keselamatan dan kesejahteraan bangsa tercapai. Tuhanlah yang
mengaruniakan keamanan seperti itu kepada Asa dan Yehuda. Di
tengah-tengah ketenangan, kemapanan dan kenyamanan hidup, Asa tidak
terlena dan menjadi lengah. Dia justru memanfaatkan kesempatan itu untuk
memperlengkapi negeri, membangun kota-kota benteng. Dia mengajak rakyat
untuk tetap hidup penuh waspada sambil terus mensyukuri pemeliharaan
Tuhan. Bahkan ketika kekuatan militernya sudah terbentuk untuk
menghadapi tantangan Zerah, Asa tetap rendah hati dan bersandar pada
Tuhan, meminta pertolongan-Nya menghadapi musuh. Allah sekali lagi
menolong Yehuda mengalahkan musuh.
Kehidupan Asa dan kepemimpinannya adalah contoh yang patut kita
teladani dalam kehidupan keseharian kita sebagai murid Kristus: hidup
mengutamakan Tuhan, hidup dalam kebenaran, dan mengandalkan-Nya dalam
segala hal. Ketika keberhasilan diraih, kita tidak mencuri kemuliaan
Tuhan dengan berbangga atas kehebatan diri sendiri, tetapi tetap waspada
dan tidak terlena karena keberhasilan dan kenyamanan hidup.
STUDI PRIBADI: Apa yang dilakukan Asa sehingga dalam
kepemimpinannya, kerajaan Yehuda dalam keadaan aman dan sejahtera? Sikap
apa yang dapat kita teladani?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap orang Kristen, supaya
mereka hidup rendah hati dan mengandalkan Tuhan dalam segala aspek
kehidupan mereka, sehingga Tuhan berkenan kepada mereka.
Renungan sebelumnya
|
Renungan selanjutnya
|
Kamis, 30 Mei 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Cara cetak Klise Foto dengan Photo Shop
Mengubah Klise Negative Film ke Foto Berwarna
Tutorial Photoshop kali ini sesuai judulnya yaitu bagaimana cara mengubah foto negative atau bisa disebut klise atau foto Negative ke foto Postitive yaitu foto berwarna pada umumnya. Kalau jaman dahulu belum secanggih saat ini, foto masih menggunakan roll film (klise). Nah sekarang bagaimana sih cara mengubahnya ke foto berwarna. “pergi ke studio foto lah” wah klo itu sih saya sudah tahu, hahaha… tapi saya cuma ingin image aja tanpa dicetak di kertas jadi bisa disimpan di hard disk, bagaimana caranya? oke mari kita bersama – sama membuat sebuah keajaiban denganTutorialnya:
1. Buka Program Photoshop anda. Scan Klise yang akan kita edit, disini anda bisa menggunakan scanner pada umumnya yang menggunakan 48 bits color mode. Masukkan hasil scan ke photoshop. (pastikan anda sudah memasang scanner dengan benar dan menginstal driver scanner).
Caranya: Pada menu utama Photoshop Klik File >> Import >> Pilih Jenis Scanner Anda
*) Jika anda tidak punya scanner bisa menggunakan jasa penyedia scan di rental komputer terdekat dan menyimpannya ke CD atau Flash disk
Saya masih awam layout dan tampilan photoshop dan tidak tahu menu utama dan lain – lain, ok belajar dahulu Tutorial Dasar Photoshop
Ok ini contoh hasil scann Klise kita
Gambar: Klise (foto Negative)
2. Pada menu utama Klik Image >> Adjustment >> Invert
Hasilnya:
Gambar: Inverted Negative
Selesai? belum, warnanya masih perlu dikoreksi sedikit, Bagaimana? ok lanjutkan…
3. Koreksi warna
Klik Image >> Adjustment >> Level
Gambar : RGB Channel
Ubah Channel nya ke RED, gerak – gerakkan panah dari histogram
Jangan di OK dulu tapi langsung pindah ke Green
Pindah lagi ke Blue Channel
jangan di OK dulu, kembali ke Channel RGB, anda bisa mengatur shadownya (gelap terang gambar)
Nah baru kalau sudah sesuai selera kita klik OK
Hasilnya:
Yesssss!!! tapi bagi yang menginginkan hasil yang maksimal jangan berhenti sampai disini, foto ini masih bisa di make over lagi… Lanjuuuuut
4. Langkah terakhir yaitu menaikkan contrast dari gambar
Klik Image >> Adjustment >> Curves…
Atur kurva menjadi seperti huruf “S” sederhana
Klik OK, Dan Hasil akhirnya seperti ini
Amazing… hehehe, simpan foto di komputer anda
Demikian Rahasia Photoshop kategori Photo Effect mengubah foto negative (klise) menjadi foto Positive (berwarna) dengan menggunakan Photoshop. Untuk tutorial grafis yang lain bisa cek di koleksi tutorial ilmugrafis atau bisa juga belajar melalui video tutorial di IG Store. Terima kasih, semoga bermanfaat… Selamat belajar photoshop
http://www.ilmugrafis.com/photoshop_foto10.php?page=mengubah-klise-negative-film-ke-positive-foto-berwarna
Sabtu, 18 Mei 2013
Membuat KOP Surat dengan MS Word
Membuat Kepala Surat Resmi (Word 2003)
Seandainya Anda butuh lembaran kertas surat berkepala surat resmi, tetapi terlalu banyak, lama dan mahal bila harus mencetaknya di percetakan biasa, coba untuk membuatnya sendiri dengan menggunakan pengolah kata.Kepala surat umumnya mencantumkan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, nomor fax, alamat e-mail dan alamat situs Web. Karena kepala surat ini berada di bagian atas lembaran surat, Anda dapat menggunakan Header and Footer untuk menempatkan informasi tersebut; termasuk logo. Tentu saja Anda dapat pula mengembangkan format lain sesuai kreativitas Anda.
Anda dapat membuat kepala surat terlihat lebih menarik dengan membuat format yang tampil beda. Misalnya nama perusahaan ditulis dengan font Arial 14 point warna hitam yang membosankan itu bisa diubah menjadi Arial Rounded MT Bold 18 point warna biru.
Mari kita mulai membuat kepala surat. Bila dokumen belum dalam tampilan Print Layout, buka menu View dan klik Print Layout. Dari menu View, klik Header and Footer.
Buka menu Format, pilih Tabs, klik Clear All, kemudian klik OK. Setting Tab default untuk header dan footer ini perlu dihilangkan agar Anda dapat mengetik dengan interval sampai 0,02cm. Di toolbar Formatting, pilih tipe font, ukuran font, dan warna font yang Anda inginkan. Tekan Tab dua kali, ketikkan nama perusahaan. Tekan Tab sekali lagi, lalu ketikkan nomor teleponnya. Tekan Enter untuk pindah ke baris berikutnya.
Tekan Tab dua kali, ketik alamat perusahaan. Tekan Tab sampai kursor sejajar dengan nomor telepon di atasnya, lalu ketik nomor fax. Tekan Enter. Tekan Tab dua kali, kemudian ketik kota dan kode pos. Tekan Tab sampai sejajar dengan nomor fax di atasnya, lalu ketik alamat e-mail.
Anda bisa melanjutkan cara serupa untuk memasukkan keterangan lain yang Anda inginkan.
Bila sudah puas, di toolbar Header and Footer, klik Close.
Bila surat yang akan Anda buat tersebut terdiri lebih dari satu halaman, dan Anda tidak ingin kepala surat itu muncul di semua halaman, bukalah menu File, klik Page Setup. Pada tab Layout, bagian Headers and footers, centang Different first page.
Bagaimana bila Anda ingin memajang semboyan atau logo perusahaan di footer? Di toolbar Header and Footer tadi, klik Switch Between Header and Footer. Di toolbar Formatting, pilih tipe font, ukuran font, warna font, dan rataan tepi yang Anda inginkan. Masukkan semboyan perusahaan atau logo.
Andaikan surat Anda panjangnya lebih dari satu halaman dan Anda ingin informasi yang ada di footer muncul di tiap halaman, kliklah Show Next di toolbar Header and Footer, kemudian masukkan semboyan atau logo perusahaan yang Anda inginkan. Setelahnya, klik Close di toolbar Header and Footer.
Membuat Garis Batas
Untuk menegaskan perbedaan antara area kepala surat dan badan surat, Anda bisa menambahkan garis batas. Masih dalam kotak Header, letakkan kursor di bagian bawah baris yang akan Anda tambahi garis. Buka menu Format, klik Borders and Shading, lalu klik tab Border.
Pilih gaya (di bagian Style), warna (di bagian Color) dan lebar (di bagian Width) yang Anda butuhkan, kemudian klik tombol bawah teks yang ada dalam diagram Preview.
Selain cara ini, Anda dapat pula membuat garis batas dengan cara menggambarnya menggunakan toolbar Drawing. Di toolbar Drawing, klik AutoShapes; arahkan ke Lines dan klik salah satu gaya yang Anda inginkan untuk garis tersebut. (Anda juga dapat langsung mengklik Line yang ada di toolbar tersebut.) Kembali ke dalam kotak Header, klik dan seret kursor untuk menggambar garis.
Dalam keadaan garis masih tersorot, klik Line Style di toolbar Drawing, dan pilih salah satu gaya yang Anda sukai. Andai Anda menginginkan gaya lainnya, klik saja More Lines di deretan Line Style tadi. Warna garis dapat Anda ubah di opsi Line Color pada toolbar Drawing.
Menambahkan Gambar Latar atau Watermark
Anda juga dapat memberi gambar latar atau watermark pada lembaran surat untuk mendapatkan tampilan yang unik. Bagaimana caranya?
Dari menu Format, arahkan ke Background, kemudian klik Printed Watermark. Untuk memasukkan watermark berupa gambar, klik Picture Watermark, kemudian klik Select Picture. Pilih gambar yang Anda inginkan, lalu klik Insert.
Sedangkan bila Anda ingin menyisipkan teks watermark, klik Text Watermark, lalu masukkan teks yang ingin Anda munculkan. Tentukan format lainnya yang Anda inginkan, lalu klik Apply. Untuk melihat bagaimana tampilan watermark ketika muncul di halaman cetak, gunakan tampilan Print layout.
Bila ingin menggunakan obyek, misalnya AutoShape, sebagai watermark di Header, Anda harus secara manual mempaste atau menyisipkannya. Anda tidak bisa menggunakan kotak dialog Printed Watermark untuk mengontrol setting ini.
Bila ingin menambahkan theme, yang mencakupkan latar belakang dokumen, elemen rancangan, dan skema warna, gunakan perintah Themes di menu Format.
Membuat Template
Nah, format surat Anda sudah selesai. Andai kata kelak format tadi akan sering Anda gunakan, jadikan saja dokumen tersebut sebagai template agar Anda tidak perlu repot membuatnya kembali.
Dengan dokumen dalam keadaan terbuka, buka menu File dan klik Save As. Pada kotak Save as type, pilih Document Template, kemudian klik Save. File ini secara default akan tersimpan di folder Templates di kotak Save in.
Bila Anda ingin template itu muncul di tab selain General, pindahkan saja ke subfolder yang diinginkan, atau buatlah subfolder baru dalam folder Templates. Di kotak File name, ketikkan nama untuk template baru ini, lalu klik Save.
Selasa, 14 Mei 2013
Cara Mengatur Nomor Halaman Dengan Format Berbeda Dalam Satu File Di MS 2007/2010
Cara mengatur nomor halaman dengan format berbeda dalam satu file di ms word 2007
Dalam membuat sebuah buku, skripsi,
proposal atau apalah namanya yang berupa naskah dengan banyak halaman,
biasanya disertai dengan halaman daftar isi yang memuat topic atau bahasan yang ada dalam buku atau skripsi tersebut dan dicantumkan juga nomor halaman atau page number.
Dalam aturan pemberian nomor halaman terdapat dua format nomor halaman, yaitu format nomor halaman dengan angka romawi kecil, dan penomoran halaman dengan menggunakan angka standart. Penomoran halaman dengan angka romawi kecil yaitu I, ii, iii, dst biasanya diberikan mulai halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto, sampai dengan halaman daftar isi atau kata pengantar. Sedangkan normor halaman yang menggunakan angka standart 1, 2, 3, dst diberikan pada halaman Bab I Pendahuluan dan seterusnya.
Dan biasanya aturan letak memberikan nomor halaman juga berbeda. Halaman judul sampai dengan kata pengantar yang menggunakan angka romawi kecil biasanya terletak di bagian footer dan center (berada di tengah-tengah). Sedangkan halaman BAB I Pendahuluan dan seterusnya menggunakan angka standart dan nomor halamannya terletak pada footer sebelah kanan (right) kecuali pada setiap halaman BAB berada pada header ( atas) sebelah kanan.
Untuk mengatur seperti tersebut diatas, biasanya penulis atau yang ngetik naskah membagi menjadi dua atau tiga file yang terdiri dari file yang berisi halaman judul dan satunya lagi file dengan halaman dengan nomor angka standart (BAB I, dst). Namun hal tersebut dapat kita jadikan menjadi satu file saja yang terdiri dari halaman dengan nomor romawi dan halaman dengan nomor angka standart. Untuk itu anda harus membuat section break. Dan berikut ini caranya :
Dalam aturan pemberian nomor halaman terdapat dua format nomor halaman, yaitu format nomor halaman dengan angka romawi kecil, dan penomoran halaman dengan menggunakan angka standart. Penomoran halaman dengan angka romawi kecil yaitu I, ii, iii, dst biasanya diberikan mulai halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto, sampai dengan halaman daftar isi atau kata pengantar. Sedangkan normor halaman yang menggunakan angka standart 1, 2, 3, dst diberikan pada halaman Bab I Pendahuluan dan seterusnya.
Dan biasanya aturan letak memberikan nomor halaman juga berbeda. Halaman judul sampai dengan kata pengantar yang menggunakan angka romawi kecil biasanya terletak di bagian footer dan center (berada di tengah-tengah). Sedangkan halaman BAB I Pendahuluan dan seterusnya menggunakan angka standart dan nomor halamannya terletak pada footer sebelah kanan (right) kecuali pada setiap halaman BAB berada pada header ( atas) sebelah kanan.
Untuk mengatur seperti tersebut diatas, biasanya penulis atau yang ngetik naskah membagi menjadi dua atau tiga file yang terdiri dari file yang berisi halaman judul dan satunya lagi file dengan halaman dengan nomor angka standart (BAB I, dst). Namun hal tersebut dapat kita jadikan menjadi satu file saja yang terdiri dari halaman dengan nomor romawi dan halaman dengan nomor angka standart. Untuk itu anda harus membuat section break. Dan berikut ini caranya :
- Ketik semua naskah buku, skripsi, proposal, laporan dan sebagainya.
- Untuk membuat nomor halaman romawi pada halaman judul sampai kata pengantar, klik insert, pada group menu Header&Footer klik Page Number kemudian pilih Bottom of page dan pilih Plain number 2
- Maka
halaman 1 akan terlihat pada halaman judul. Untuk merubah angka
standart menjadi angka romawi, klik pada page number dan pilih Format
page numbers.
- Pada number format pilih i,ii,iii,…. Dan klik OK, maka nomor halaman akan berubah dari angka 1 menjadi i (angka romawi 1)
- Sampai disini semua halaman menggunakan angka romawi kecil.
- Untuk
membuat halaman BAB I Pendahuluan dan seterusnya menjadi angka standart
dimulai dari angka 1 tanpa merubah format nomor halaman sebelumnya,
maka halaman BAB I harus dibuat section break. Caranya adalah letakkan kursor pada halaman BAB I atau halaman yang nomor halamannya akan dirubah. Kemudian klik Ribbon Page Layout, dan klik Breaks pada group menu Page setup. Kemudian klik atau pilih Next page. Sampai disini new section break telah terbentuk.
- Klik ganda pada Footer / nomor halaman BAB I, pada ribbon design, group menu navigation, nonaktifkan tombol Link to previous. Klik tombol tersebut sehingga tidak berwarna kuning lagi.
- Hapus
nomor halaman tersebut, kemudian pada ribbon design, group menu
Header&Footer klik page number. Dan pilih format page numbers.
- Pada number format ubah i,ii,iii,…. Menjadi 1,2,3,… kemudian pada pilihan start at pilih 1 dan klik OK.
- Sampai disini sudah berubah, yaitu halaman judul sampai dengan kata pengantar menggunakan format nomor halaman menggunakan angka romawi kecil sedangkan pada halaman BAB I Pendahuluan menggunakan nomor halaman angka standart.
- Untuk pengaturan letak halaman pada prinsipnya menggunakan cara yang sama yaitu menghilangkan fungsi link to previous dan start at pilih secara manual halaman yang anda butuhkan.
Setelah
pengaturan diatas, maka dalam satu file nomor halaman berbeda-beda
formatnya, ada nomor halaman dengan format angka romawi i,ii,iii,… dan
ada juga nomor halaman yang menggunakan angka standart / Arabic 1,2,3,…
Semoga tutorial ini berguna bagi anda semua.
Semoga tutorial ini berguna bagi anda semua.
-
Perhatian ..!!!!
Artikel di Blog KetikanKomputer ini telah di copas (Copy Paste) oleh beberapa Blogger dan tidak mencantumkan sumbernya. Apabila anda menjumpai artikel yang sama persis dengan artikel di Ketikankomputer, maka sebaiknya anda perhatikan tanggal postingnya karena ketikan komputer tidak pernah copas (copy paste) dari Blog lain.
Terima kasih atas kepercayaan anda untuk tetap berkunjung di blog ini.
Admin
Copyright © 2012 ketikankomputer | Powered by Blogger
Langganan:
Postingan (Atom)